Agama Kristen memiliki keyakinan tentang keilahian Yesus yang dianggap oleh mereka merupakan putra dari Tuhan Allah yang diturunkan kebumi untuk menembus dosa warisan Adam dan Hawa. Menurut kepercayaan mereka, setelah Adam dan Hawa melakukan perbuatandosa yang menyebabkan keturunnya berdosa, Tuhan Allah berfikir untuk mengutus putraNya yaitu Almasih agar dapat menebus dosa seluruh umat manusia. Menurut keyakinan yang mereka anut, Yesus lahir tanpa seorang ayah. Dia lahir melalui seorang perawan suci yang bernama Mariam.
Dalam Alkitab khususnya dalam Perjanjian Baru, terdapat beberapa perbedaan mengenai kelahiranYesus. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan sedikit tentang tafsir kelahiran dan kebangkitan Yesus menurut teologi Kristen
Kelahiran Yesus Dalam Alkitab
Bagi kalangan umat Kristen, kelahiran Yesus sering disebut dengan lahir dari perawan karena Maria melahirkan Yesus tanpa campur tangan pasangan manusia.[1]Dalam Injil Matius diceritakan bahwa ketika Maria ibu dari Yesus bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia telah mengandung seorang anak dari Roh Kudus sebelum keduanya menjadi suami istri. Dikarenakan Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan kehormatan dan nama baik istrinya, ia bermaksud untuk menceraikan Maria secara diam-diam. Akan tetapi ketika ia mempertimbangkan maksudnya tersebut, datanglah Jibril menemuinya dalam mimpi dan mengatakan bahwa apa yang dikandung oleh Maria adalah anak laki-laki yang berasal dari Roh Kudus dan akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa. Setelah Yusuf terbangun dari mimpinya, ia melakukan apa yang diperintahkan Jibril dan tidak bersetubuh dengan Maria sampai ia melahirkan anak laki-laki yaitu Yesus.[2]
Ada pun dalam Injil Lukas, diceritakan bahwa pada bulan keenam Allah mengutus Jibril untuk pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Ia berkunjung kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud, dan perawan tersebut bernama Maria. Ketika Jibril memasuki rumah Maria, dia mengabarkan bahwa engkau (Maria) akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang hendak akan dinamai dengan Yesus.[3]
Sekilas Tentang Kebangkitan Yesus
Kebangkitan merupakan salah satu doktin yang ada dalam agama Kristen. Paulus pernah mengirimkan suratnya kepada jemaat yang ada di Korintus yang berbunyi "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu".[4]Doktin kebangkitan menegaskan bahwa setelah kematianYesus di kayu salib, maka Yesus akan dibangkitkan oleh Tuhan.[5]Orang Kristen mempercayai bahwa setelah tiga hari kemudian atau setelah Yesus disalib, ada tiga orang perempuan mengunjungi kuburan Yesus. Ketika perempua-perempuan itu sampai di kubur, mereka mendapati batu penutup tergolek dari jalan masuk ke dalam kubur dan mendapati kuburan tersebut telah kosong, mereka berjumpa dengan malaikat yang mengatakan bahwaYesus telah hidup kembali. Pada hari yang sama Yesus sendiri menampakan diri kepada para murid dan menampakan diri dua kali lagi. Pada minggu-minggu berikutnya, kabar Yesus telah hidup kembali diwartakan kepada banyak orang.
Tafsir Mengenai Kelahiran Yesus
Dalam Injil Matius. 1:18 disebutkan"kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: pada waktu Maria, ibu Nya bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri"[6].dan juga dalam Injil Lukas. 1:35 disebutkan"jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak akan disebut kudus, anak Allah".[7]
Dari kedua ayat yang terdapat di dua Injil yang berbeda yaitu antara Matius dan Lukas, terdapat perbedaan dalam menceritakan kelahiran Yesus. Dalam Injil Matius, peranan yang paling penting diberikan kepada Yusuf yang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai ayah dariYesus atau setidaknya istri dari Maria. Yusuf menerima ilham dan petunjuk-petunjuk yang semuanya diterima ketika dalam keadaan mimpi. Sedangkan dalam Injil Lukas, peranan yang paling utama diberikan kepada Maria yang mendapat kunjungan dari Jibril ketika dalam keadaan sadar.[8]
Beberapa ahli teologi modern menyanggah bahwa kemanusiaan Yesus adalah cacat, karena lahir hanya dengan satu orang tua saja dan tidak mungkin Yesus merupakan manusia sepenuhnya. Apabila Yesus diberi kromosom luar biasa yang khusus diciptakan Allah baginya tanpa nenek moyang, bagaimana ia adalah manusia yang mempunyai keturunan dari Daud?. Oleh karena itu penelitian historis tidak dapat memastikan kebenaran dan ketidakbenaran berita-berita Injil. Maka argumentasi teologi yang dikemukakan yang merupakan sangat menguntungkan dokrin tradisional adalah pemikiran bahwa tepatlah berita yang disampaikan dalam Injil itu sebagai alat yang digunakan Allah untuk memotong garis kemanusiaan atau keturunan lama yang berdosa dengan memuliakan suatu kemanusiaan baru yang murni dalam diriYesus.[9]
Tafsir Mengenai Kebangkitan Yesus
Banyak perbedaan kisah dalam Alkitab yang menceritakan tentang kebangkitan Yesus, hampir semua injil sepakat bahwa Yesus di salib pada hariJum’at sebelum hari Sabat (Sabtu) Yahudi. Lukas mengatakan:”Waktu itu hari Jum’at dan hari Sabat telah dekat.”[10]Begitu pula hari kebangkitan, ia juga disepakati oleh penulis injil bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi. Matius mengatakan:”Menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama Minggu itu”.[11]
Tafsir mengenai kebangkitan Yesus dalam teologi Kristen dibagi menjadi dua, yang pertama adalah tentang kubur yang kosong dan yang kedua membahas pertemuan dengan Yesus. Mengenai cerita kubur yang kosong, keempat injil menceritakan dengan bervariasi. Menurut Matius dua wanita yang pergi ke kubur Yesus; menurut Markus tiga; menurut Lukas lebih dari tiga; dan menurut Yohannes hanya Maria Magdala. Adapun tentang pertemuan dengan Yesus, Injil yang paling tua yaitu Markus belum memuat cerita tentang pertemuan dengan Yesus. Sedangkan Injil Yohannes yang ditulis sebagai Injil terakhir memuat cerita yang paling banyak dan konkrit. Matius dan Lukas mengambil jalan tengah dalam cerita kebangkitan Yesus.[12]
Kesimpulan
Tafsir mengenai cerita tentang kelahiran dan kebangkitan Yesus merupakan metode yang disebut Teologia Biblika, yaitu teologi yang menyelidiki Alkitab atau Injil sebagai buku dan seperti bagaimana terjadinya. Adapun pokok-pokok ajaran Kristen, harus diberi pendekatan yang sesuai dengan tafsir yang baik dan aqidah atau keimanan tidak harus dimuali dengan terminology para konsil dan teolog yang hidup pada abad pertengahan. Dengan pendekatan tersebut inti ajaran Kristen akan menjadi lebih jelas dan unsure yang tidak begitu penting seperti kepercayaan kepada mu'jizat, diberi proporsi yang semestinya dan terbatas.
[1]Browning, Kamus Alkitab: a dictionary of bible. Panduan dasar kedalam kitab-kitab, tempat, tema, tokohdanistilah-istilahalkitabiah, (terj) LiemKhiem Yang dan Bambang Subandrijo, Jakarta: GunungMulia, 2008, hal 235
[2]Untuk lebih lanjut bisa dilihat dalam Injil Matius.1:18-25
[4]1 Kor.15:17
[5]Hj. Irena Handono,Mempertanyakan Kebangkitan & Kenaikan Isa Almasih
[6]Matius. 1:18
[7]Lukas. 1:35
[8]Kareel A. Steenbrink, Perkembangan Teologi Dalam Dunia Kristen Modern, (Yogyakarta: IAIN SKJ Press, 1987), hal 125
[9]Lihat Browning op cit hal 236
[10] Lukas 23:44-47 dan dalam injil lainnya seperti Markus 15:42, Matius 27:62 dan Yohanes 19:31
[11]Matius 23:2 lihat juga Matius 16:2, Lukas 42:2, Yohanes 20:1
0 komentar:
Posting Komentar